Ilustrasi Cabut Gigi |
Pencabutan gigi yang dilakukan sembarangan memang bisa membahayakan. Namun, tidak sampai menyebabkan kebutaan, hanya yang dikhawatirkan adalah terjadinya infeksi yang mengakibatkan bengkak. Kemungkinan yang dapat terjadi adalah adanya infeksi sebelum atau sesudah pencabutan gigi, dimana infeksi menyebar sampai ke organ mata. Perlu ditekankan disini bahwa tidak hanya pencabutan gigi yang memiliki resiko seperti ini, setiap tindakan operatif pada daerah kepala memiliki resiko serupa.
Untuk mengantisipasi resiko infeksi, sebelum tindakan operatif apapun, termasuk daerah kepala, khususnya pencabutan gigi, dilakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada infeksi dan peradangan disekitar area tindakan. Bila terdapat infeksi dan peradangan maka sebelumnya harus ditangani dengan pemberian obat. Setelah tindakan cabut gigi, diberikan juga obat sebagai antisipasi munculnya infeksi, mengingat infeksi sangat mudah menyebar melalui pembuluh darah yang terbuka.
Dilihat dari sisi anatomi, tidak ada keterkaitan langsung antara saraf mata dan gigi. Kedua saraf keluar dari otak dalam keadaan terpisah melewati jalur yang berbeda pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa pencabutan gigi itu sendiri tidak terkait langsung dengan komplikasi yang melibatkan organ mata.
Secara anatomis dapat saya jelaskan dari gambar berikut:
Gambar di atas merupakan ilustrasi persarafan kraniofasial oleh Nervus Trigerminus. Nervus Trigerminus memiliki 3 cabang saraf, yaitu:
1. Nervus Ophtalmicus (V1); menginervasi daerah sekitar mata
2. Nervus Maxillaris (V2); menginervasi gigi- geligi rahang atas dan jaringan sekitarnya
3. Nervus Mandibularis (V3); menginervasi gigi-geligi rahang bawah dan jaringan sekitarnya
Walaupun berasal dari induk saraf yang sama, kerusakan pada salah satu cabang saraf tidak mempengaruhi fungsi cabang saraf yang lain karena daerah yang diinervasi pun berbeda.
Nah, mungkin itu penjelasan singkat dari saya tentang mitos cabut gigi atas dapat menyebabkan kebutaan.
Semoga Bermanfaat.
إرسال تعليق