Sepertih kita ketahui bahwa setiap daerah memiliki beraneka ragam budaya. Salah satunya di daerah Nanggroe Aceh Darusasalam, kebiasaan masyarakat aceh bisa dikatakan unik yaitu kebanyakan orang tua mengkonsumsi tembakau basah( bakong asoe) yang sudah menjadi aspek sosial budaya yang tidak bisa dilepaskan dari masyarakat aceh. Aspek sosial budaya mengkonsumsi tembakau basah(bakong asoe) dengan prilaku kesehatan memiliki sisi positif dan negatifnya bagi kesehatan gigi dan mulut, tembakau basah (bakong asoe) berbentuk bulat menyerupai obat nyamuk, cara mengkonsumsinya biasanya dikunyah dan didiamkan didalam mulut pada bagian gigi geraham, dari segi positif tembakau basah( bakong asoe) sering dijadikan obat tradisional/alternatif untuk meredakan rasa sakit pada gigi berlubang,
selain itu kegunaan tembakau basah menebalkan lapisan terluar gigi (email) sehingga masyarakat disana yang mengkonsumsi tembakau basah(bakong asoe) jarang terkena lubang gigi( karies), kandungan yang tergandung dalam tembakau basah mampu menebalkan lapisan email terluar gigi sehingga sangat sulit terjadinya lubang gigi. Dari segi negatif dampak yang ditimbulkan dari mengkonsumsi tembakau basah(bakong asoe) yaitu perubahan warna gigi yang berwarna kekuning-kuningan yang tidak dapat dibersihkan walau menggunakan Oco/Biostain. Secara penelitian belum ada dampak penyakit yang ditimbulkan dari mengkonsumsi tembakau basah, bahkan mereka yang sudah tua masih tetap bugar. Jadi aspek sosial budaya tersebut masih dipertahankan diwilayah Nanggroe Aceh Darussalam.
Pendekatan sistem sosial suatu kerangka analisis promosi kesehatan
Pendekatan sistem sosial promosi kesehatan yang dilakukan yaitu, kami melakukan promosi kesehatan gigi dan mulut dan pencegahan penyakit gigi dan mulut, tidak lepas pula kami menyinggung aspek sosial budaya tentang mengkonsumsi tembakau basah( bakong Asoe) yang memiliki sisi positif yang sangat bermanfaat untuk pencegahan gigi berlubang dan menebalkan lapisan email gigi, selain itu kami juga menyampaikan bahwa,
apabila masyarakat sakit gigi tidak hanya mengandalkan obat tradisional atau tembakau basah(bakong asoe) karena gigi yang berlubang akan terus meluas apabila tidak dilakukannya penambalan. Dari segi negatif mengkonsumsi tembakau basah(bakong asoe) yaitu menyebabkan perubahan warna gigi, jadi kami menyarankan kepada masyarakat apabila sesudah mengkonsumsi tembakau basah (bakong asoe) dilakukannya sikat gigi minimal 2x sehari pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur, guna mencegah pewarnaan gigi.
Sumber :
Arief Munandar, A.Md.KG
إرسال تعليق