Menurut Grossman (1995), Stain adalah deposit berpigmen pada permukaan gigi yang merupakan masalah estetik dan masalah yang membuat permukaan gigi menjadi kasar yang selanjutnya akan menyebabkan penumpukan plak sehingga mengiritasi gusi atau gingiva didekatnya.
Stain pewarnaan pada gigi yang terjadi melalui 3 cara:
a. Stain Melekat langsung pada Permukaan Gigi Melalui Acquired Pelicel,
b. Stain yang Mengendap pada Kalkulus dan Deposit Lunak, dan
c. Stain Bersatu dengan Struktur Gigi dan Bahan Tambalan.
Stain yang melekat langsung pada permukaan gigi dan stain yang mengendap pada kalkulus dapat dihilangkan dengan cara diskelling dan dipoles (Putri Megananda Hiranya, 2011). Stain ekstrinsik adalah stain yang diakibatkan oleh faktor-faktor yang berasal dari tumpukan zat-zat berwarna yang melekat pada permukaan gigi. Warna, komposisi dan perlekatan stain bervariasi tergantung dari penyebabnya. Stain tersebut dapat berwarna hijau, cokelat, orange, hitam atau putih yang didahului dengan adanya zat yang melekat pada permukaan gigi. Stain mempunyai estetik yang kurang baik tetapi tidak menyebabkan iritasi gingival maupun berfungsi sebagai fokus deposisi plak (NF Johari, 2011).
Stain ektrinsik dapat disebabkan oleh tambalan amalgam dan deposit yang terjadi pada permukaan gigi, perlekatan warna makanan dan minuman seperti, kopi, teh, wine, dan juga rokok dapat mengakibatkan stain berwarna kecokelatan pada gigi (Putri Megananda Hiranya dkk, 2010). Stain akibat tembakau membuat diposit yang berwarna cokelat tua atau hitam dan melekat erat serta menyebabkan perubahan warna pada gigi. Stain dan tembakau ini disebabkan oleh pembakaran dan adanya penetrasi air tembakau kedalam ceruk atau fisure email dan dentin. Terjadinya stain ini tidak selamnya bergantung pada kehebatan merokok seorang tetapi juga bergantung pada kutikula yang telah terlebih dahulu terbentuk yang akan melekatkan produk bakteri ke permukaan gigi.
Stain yang melekat langsung pada permukaan gigi dan stain yang mengendap pada kalkulus dapat dihilangkan dengan cara diskelling dan dipoles (Putri Megananda Hiranya, 2011). Stain ekstrinsik adalah stain yang diakibatkan oleh faktor-faktor yang berasal dari tumpukan zat-zat berwarna yang melekat pada permukaan gigi. Warna, komposisi dan perlekatan stain bervariasi tergantung dari penyebabnya. Stain tersebut dapat berwarna hijau, cokelat, orange, hitam atau putih yang didahului dengan adanya zat yang melekat pada permukaan gigi. Stain mempunyai estetik yang kurang baik tetapi tidak menyebabkan iritasi gingival maupun berfungsi sebagai fokus deposisi plak (NF Johari, 2011).
Stain ektrinsik dapat disebabkan oleh tambalan amalgam dan deposit yang terjadi pada permukaan gigi, perlekatan warna makanan dan minuman seperti, kopi, teh, wine, dan juga rokok dapat mengakibatkan stain berwarna kecokelatan pada gigi (Putri Megananda Hiranya dkk, 2010). Stain akibat tembakau membuat diposit yang berwarna cokelat tua atau hitam dan melekat erat serta menyebabkan perubahan warna pada gigi. Stain dan tembakau ini disebabkan oleh pembakaran dan adanya penetrasi air tembakau kedalam ceruk atau fisure email dan dentin. Terjadinya stain ini tidak selamnya bergantung pada kehebatan merokok seorang tetapi juga bergantung pada kutikula yang telah terlebih dahulu terbentuk yang akan melekatkan produk bakteri ke permukaan gigi.
Macam-macam Stain
Macam-macam stain ekstrinsik yang sering ditemukan secara klinis dijelaskan sebagai berikut:
a. Yellow stain
Secara klinis terlihat sebagai plak yang mengalami pewarnaan kuning-kuningan. Stain ini dihubungkan dengan keberadaan plak. Dapat terjadi disemua usia, dan lebih banyak dijumpai pada individu yang mengabaikan kebersihan mulutnya. Penyebabnya biasanya berasal dari pigmen makanan.
b. Brown Stain
Brown stain merupakan suatu pelikel tipis, translusen, biasanya bebas kuman yang mengalami pigmentasi. Stain terjadi pada orang yang kurang baik menyikat giginya atau menggunakan pasta gigi yang aksi pembersihannya kurang baik.Sering dijumpai pada permukaan bukal gigi molar rahang atas dan permukaasn lingual insisif rahang bawah.
c. Tobacco Stain
Tembakau menyebabkan deposit yang berwarna cokelat tua atau hitam dan melekat erat serta menyebabkan perubahan warna pada gigi. Staining dari tembakau ini disebabkan oleh karena pembakaran dan adanya penetrasi air tembakau ke dalam ceruk dan fisura email dan dentin. Terjadinya stain ini tidak selamanya bergantung pada kehebatan merokok seseorang tetapi juga bergantung pada kutikula yang telah terlebih dahulu terbentuk yang akan melekatkan produk bakteri ke permukaan gigi.
d. Black Stain
Stain ini biasanya terjadi berupa suatu garis hitam yang tipis pada permukaan oral dan vestibular gigi dekat gingival margin dan berupa bercakan yang difus pada permukaan proksimal.Black stain melekat erat, ada kecenderungan terbentuk kembali setelah dibersihkan. Lebih sering terjadi pada wanita dan dapat terjadi pada orang dengan oral hygiene yang baik.Penyebabnya adalah bakteri kromogenik.
e. Green Stain
Stain yang berwarna hijau atau kuning kehijau- hijauan yang biasa dijumpai pada anak-anak. Green stain dianggap sebagai kutikula email yang ,mengalami pewarnaan, tetapi anggapan ini belum dapat dibuktikan dengan jelas. Green stain biasanya terjadi pada permukaan labial gigi anterior rahang atas pada pertengahan gingival. Green stain dapat terjadi pada semua umur, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak. Anak laki-laki lebih sering daripada anak perempuan.
f. Orange Stain
Orange stain lebih jarang dijumpai dibandingkan dengan green stain atau brown stain.Terbentuknya oleh mikroorganisme kromogenik, seperti serratia marcescense dan flavorbacterium lutesconts.
Pencegahan Terjadinya Stain
Stain dapat dicegah dengan cara memelihara kesehatan gigi dan mulut dengan baik adalah satu dan bermacam cara yang bermamfaat untuk mengurangi noda dan pewarnaan pada gigi, apabila ada seorang perokok, orang yang minum kopi dan teh minuman bersoda, anda dapat memperkecil jumlah atau kebiasaan tersebut, serta dapat pula meninggalkan kebiasaan yang dapat menyebabkan gigi berstain (Republika oneline, 2012).
Sumber : Daftar Pustaka
Posting Komentar