Penyebab Gigi Berlubang

Ilustrasi Gigi berlubang
Penyebab Gigi berlubang atau sering disebut karies gigi
Menurut Ginting (2013) faktor-faktor yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya karies gigi antara lain adalah sebagai berikut :
a.         Bakteri atau kuman
Bakteri dan kuman dapat tumbuh subur pada suasana yang asam dan dapat menempel pada permukaan gigi karena kemampuannya polisakarida ekstra sel yang sangat lengket dari karbohidrat makanan. Didalam mulut kita terdapat banyak kuman, akan tetapi ada dua jenis kuman yang sangat mempengaruhi terjadinya karies gigi yakni kuman streptococus dan stapilococus. Kedua bakteri ini membentuk asam yang berasal dari gula yang terkandung dalam makanan, yang melengket pada permukaan gigi. Asam ini kemudian melarutkan email gigi dan menyebabkan gigi berlubang (Srigupta, 2012).
b.        Faktor keturunan dan bawaan lahir
Ibu, ayah, atau keluarga bisa menurunkan keadaan giginya kepada seorang anak gigi mulai terbentuk saat seseorang masih didalam kandungan. Makin sehat makanan yang dikonsumsin ibu saat hamil maka kemungkinan gigi anaknya akan bagus, kuat dan tidak mudah berlubang. Makanan seperti buah-buahan segar, sayuran segar, kacang-kacangan dan susu adalah contoh makanan yang bisa dikonsumsi oleh ibu saat sedang hamil agar anaknya mempunyai gigi yang sehat.
c.       Faktor kesehatan anak
Seorang anak yang belum selesai perkembangan giginya selalu sakit dan mengkonsumsi obat antibiotik yang berlebihan akan mempengaruhi perkembangan pembentukan gigi anak itu sendiri. Beberapa penyakit seperti cacar bisa melemahkan struktur kekuatan gigi. Sedangkan obat-obatan tertentu seperti tetracycline apabila terlalu banyak diberikan pada anak dibawah sepuluh tahun akan menyebabkan gigi anak cokelat, kuning sampai kehitam-hitaman. Biasanya gigi anak tersebut rapuh sehingga lebih mudah berlubang.
d.       Makanan manis
Makanan manis mempengaruhi terbentuknya karies gigi. Saat produksi makanan berbahan gula mulai marak jumlah penderita gigi berlubang juga mulai mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan jenis gula atau sukrosa manambah cepat terjadinya karies gigi, terutama pada anak-anak yang senang mengkonsumsi makanan manis ini. Susu terutama susu coklat yang diminum sebelum tidur tanpa membersihkan mulut atau menyikat gigi juga mempengaruhi terjadinya karies gigi. Selain itu makanan lain seperti sirup, minuman soda atau softdrink juga harus dihindari. Hubungan gula dalam snack dengan karies lebih besar dari total diet karena snack lebih sering dimakan dalam frekuensi tinggi.
Ilustrasi Gigi Berlubang

e.      
Umur
Menurut Tarigan (2014) sepanjang hidup dikenal 3 fase umur dilihat dari sudut gigi geligi 
  1.  Periode gigi campuran, disini gigi geraham paling sering terkena karies. Menurut Wong (2010) umur yang paling rentan terjadi karies gigi adalah pada saat anak berusia 4 s/d 8 tahun dimana anak mengalami gigi campuran.
  2. Periode pubertas (remaja) umur antara 14 s/d 20 tahun. Pada masa pubertas terjadi perubahan hormonal yang dapat menimbulkan pembengkakan gusi, akibatnya adalah penderita malas menyikat gigi, sehingga kebersihan mulut kurang terjaga.
  3. Umur antara 40 s/d 50 tahun. Pada usia ini sudah terjadi resesi atau penurunan gusi sehingga sisa makanan lebih sukar dibersihkan.

f.     Lingkungan gigi (saliva, fluor dan cairan celah gusi)
Menurut Edwina dan Selly (2011) dalam keadaan normal gigi selalu dibasahi oleh saliva. Saliva ini mampu meremineralisasi karies yang masih dini karena banyak mengandung ion kalsium dan fosfat. Kemampuan saliva meremineralisasi akan bertambah dengan adanya ion fluor. Keberadaan fluor ini menahan terjadinya karies gigi, oleh karena itu walaupun kita mengkonsumsi makanan kariogenik maka tidak akan terjadi karies pada waktu sehari atau sebulan melainkan dalam hitungan tahun.
g.      Cara menyikat gigi
Menurut Ramadhan (2010) ada cara menyikat gigi yang benar, yakni ;
  1. Bersihkan permukaan gigi bagian luar yang menghadap kebibir dan pipi. Mulai dari rahang atas dahulu baru kemudian kerahang bawah.
  2. Bersihkan seluruh permukaan kunyah pada lengkung gigi sebelah kanan dan kiri dengan gerakan maju mundur sebanyak 10-20 kali. Lakukan pada rahang atas terlebih dahulu kemudian dilanjutkan pada rahang bawah. Letakan bulu sikat tegak lurus menghadap permukaan kunyah gigi.
  3. Bersihkan permukaan gigi yang menghadap kelidah dan langit-langit dengan menggunakan teknik modifikasi Bass untuk bagian lengkung gigi. Untuk lengkung gigi bagian depan sikat gigi dengan cara memegang sikat gigi secara vertical menhadap kedepan. Lalu gunakan ujung sikat dengan gerakan menarik dari gusi kearah mahkota gigi.
  4.  Terahir sikat lidah untuk membersihkan bakteri yang berada dipermukaan lidah.


Dokter gigi sering menyarankan untuk menyikat gigi sebelum tidur dikarenakan pada saat tidur, air ludah berkurang sehingga asam yang dihasilkan oleh plak menjadi lebih pekat sehingga kemampuan untuk merusak gigi menjadi lebih besar. Selain itu sikat gigi juga harus dilakukan pada saat sesudah makan (Ramadhan, 2010). Sikat gigi ini dilakukan dengan urutan yang sama setiap hari minimal dua menit. Misalnya, dimulai dari permukaan luar gigi di lengkung rahang, dilanjutkan dengan rahang sampai semua bagian mulut. Urutan ini dilakukan setiap hari dengan urutan yang sama. Hal ini dilakukan untuk menghindari ada bagian gigi yang tidak disikat giginya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama