Proses Terjadinya Lubang Gigi

Ilustrasi Gigi Berlubang
Proses terjadinya karies gigi (Lubang Gigi)
      Didalam mulut kita terdapat berbagai macam bakteri. Salah satu bakteri tersebut adalah Streptococus. Bakteri ini  berkumpul membentuk suatu lapisan lunak dan lengket yang disebut dengan plak yang menempel pada gigi. Sebagian plak dalam gigi ini mengubah gula dan karbohidrat yang berasal dari makanan dan minuman yang masih menempel di gigi menjadi asam yang bisa merusak gigi dengan cara melarutkan mineral-mineral yang ada dalam gigi. Proses menghilangnya mineral dari struktur gigi ini disebut dengan demineralisasi, sedangkan bertambahnya mineral dalam struktur gigi disebut dengan remineralisasi. Karies gigi terjadi karena proses demineralisasi lebih besar daripada remineralisasi. Pada tahap awala terbentuknya karies gigi adalah terbentuknya bintik hitam yang tidak bisa dibersihkan dengan sikat gigi. Apabila bintik ini dibiarkan maka akan bertambah besar dan dalam. Apabila karies ini belum mencapai email gigi maka belum terasa apa-apa. Akan tetapi apabila sudah menembus email gigi baru akan terasa sakit (Ramadhan, 2010).

Baca Juga : Penyebab Gigi Berlubang

Manifestasi klinis
          Menurut Tarigan (2014) tanda dan gejala karies gigi antara lain adalah:
a. Terdapat lesi.
b. Tampak lubang pada gigi.
c. Bintik hitam pada tahap karies awal.
d. Kerusakan leher gigi ( pada karies botol susu).
e. Sering terasa ngilu jika lubang sampai ke dentil.
f. Sakit berdenyut-denyut di gigi sampai kepala.
g. Timbul rasa sakit jika terkena air dingin, dan kemasukan makanan terutama pada waktu malam.
h. Jika sudah parah akan terjadi peradangan dan timbul nanah.


Komplikasi karies gigi
   Menurut Ginting (2013) apabila karies ini dibiarkan tanpa diatasi maka akan terjadi beberapa komplikasi seperti:
a. Timbulnya peradangan dan nanah pada gusi.
b. Abses pada jaringan gusi dan otot.
c. Peradangan pada tulang rahang bahkan kematian pada tulang rahang.
d. Sellulitis.
e. Pembengkakan dan peradangan di kerongkongan sehingga menyebabkan kesulitan menelan dan tidak bisa membuka mulut.
f. Ginjal.
g. Hipertensi.
h. Radang otak.
i. Jantung rheumatik.
Pencegahan dan penatalaksanaan
Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya karies gigi (Ramadhan, 2010) antara lain adalah, menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor, menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi dengan benar, fissure sealant atau menutup celah gigi, dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang dapat memperlambat terjadinya karies seperti ikan, teh dan apel.
Menurut Ginting (2013) penatalaksanaan karies gigi antara lain adalah sebagai berikut:
a. Menutup lubang gigi ( tambal gigi).
b. Pencabutan gigi
c. Pulp capping atau pemberian kalsium hidrogsida untuk mempertebal lapisan dentil 
d. Endodontic atau perawatan untuk mengatasi dan mengobati lubang gigi yang mengalami infeksi (Ramadhan, 2010).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama