Epulis adalah
Epulis adalah suatu tumor yang bersifat jinak non-neoplastic dan pertumbuhannya berada di atas gingiva (interdental papilla) yang berasal dari periodontal dan jaringan
periosteum. Epulis ini dapat bersifat fibrous, hiperplastik,
maupun granulatif. Dalam pertumbuhannya epulis ini bisa tidak bertangkai atau
biasa disebut sensile dan bisa pula bertangkai (peduncullated).
JENIS-JENIS EPULIS
Epulis dapat dibedakan
berdasarkan etiologi terjadinya antara lain :
1. Epulis Kongenital
2. Epulis Fibromatosa
3. Epulis Granulomatosa
4. Epulis Fissuratum
5. Epulis Gravidarum
6. Epulis Angiomatosa
7. Epulis Gigantoselulare
1.
Epulis Kongenital/Tumor Sel
Granular/Tumor Neuman
Epulis Kongenital biasa disebut Congenital Granular Cell Tumor (CGCT). Epulisini
terdapat pada mukosa bayi yang baru lahir. Etiologinya secara jelas belum
diketahui namun diduga berasal dari sel epitel bakal benih gigi (odontogenik).
Epulis ini terlihat seperti benjolan yang muncul pada alveolar ridge dalam
rongga mulut. Hal ini menghambat pernafasan dan asupan makanan bayi. Secara
klinis massa peduncullated kadang multilobuler dan
berwarna merah muda lunak. Konsistensinya lunak dan biasanya dapat mengecil
secara spontan seiring berjalannya waktu sehingga terapi dengan jalan eksisi
dilakukan hanya jika dibutuhkan. Predileksi terbanyak ditemukan pada maksila
region anterior.
2.
Epulis Fibromatosa
Epulis ini
terjadi pada rongga mulut terutama pada tepi gingiva dan juga sering terjadi pada pipi dan
lidah. Etiologinya berasal dari iritasi kronis yang menyebabkan reaksi
hyperplasia dari jaringan fibrous. Tanda klinis yang terlihat antara lain
bertangkai, dapat pula tidak, warna merah muda agak pucat, konsistensi kenyal
dan padat, batas tegas, padat dan kokoh. Epulis ini tidak mudah berdarah dan
tidak menimbulkan rasa sakit.
3.
Epulis Granulomatosa
Epulis
granulomatosa merupakan lesi yang timbul akibat dampak paska bedah dari soket
setelah dilakukan ekstraksi. Epulis ini terjadi pada
interdental gingival, benjolan massa irregular, warna kemerahan/kebiruan,
bertangkai, konsistensi lunak/lembek sehingga mudah berdarah. Epulis ini
memiliki differential diagnosis dengan tanda
klinis yang mirip dengan granuloma pyogenik.
4.
Epulis Fissuratum (Denture
Granuloma/Denture Injury Tumor/Inflammatory fibrous hyperplasia)
Epulis ini
tampak sebagai lipatan jaringan fibrous satu atau lebih pada vestibulum yang
tidak disertai tanda keradangan, tidak menimbulkan rasa sakit kecuali bila
terjadi infeksi sekunder, fibrous hyperplasia, proliferasi epitel/ulkus.
Iritasi kronis yang diakibatkan oleh pemakaian gigi tiruan yang tidak adekuat
dalam jangka waktu yang lama dalam hal ini akibat basis/sayap protesa. Epulis
fissuratum merupakan lesi reaktif hiperplastik yang konsistensinya kenyal.
Penampakan histologis dapat bervariasi dan frekuensinya kebanyakan tampaknya
fibrous hyperplasia. Apabila terdapat reaksi radang maka akan muncul sel
fibroblas dan proliferasi pembuluh darah. Mukosa glandula selalu muncul pada
specimen dan akan menimbulkan sialadenitis kronis. Kadang glandula akan
memiliki hubungan dengan lymphoid hyperplasia dan papillary ductal hyperplasia. Epithelium yang
atropi atau hiperplastik dan kadang memunculkan pseudoepitheliomatous hyperplasia. Ulserasi
dapat muncul pada dasar lipatan. Metaplasia kondroid atau tulang dapat
berkembang seiring munculnya benjolan.
5.
Epulis Gravidarum (Epulis
Pregnancy)
Epulis
gravidarum adalah reaksi jaringan granulomatik yang berkembang pada gusi selama
kehamilan. Tumor ini adalah lesi proliferatif jinak pada jaringan lunak mulut
dengan angka kejadian berkisar dari 0,2 hingga 5% dari ibu hamil. Epulis tipe
ini berkembang dengan cepat, dan ada kemungkinan berulang pada kehamilan
berikutnya. Tumor kehamilan ini biasanya muncul pada trimester pertama
kehamilan namun ada pasien yang melaporkan kejadian ini pada trimester kedua
kehamilannya. Perkembangannya cepat seiring dengan peningkatan hormone estrogen
dan progesteron pada saat kehamilan. Hormon progesteron pengaruhnya lebih besar
terhadap proses inflamasi/keradangan. Pembesaran gingival akan mengalami
penurunan pada kehamilan bulan ke-9 dan beberapa hari setelah melahirkan.
Keadaannya akan kembali normal seperti sebelum hamil. Epulis gravidarum tampak
sebagai tonjolan pada gingiva dengan warna yang bervariasi mulai dari merah
muda, merah tua hingga papula yang berwarna keunguan, paling sering dijumpai
pada gingiva anterior rahang atas. Umumnya pasien tidak mengeluhkan rasa sakit
namun lesi ini mudah berdarah saat pengunyahan atau penyikatan gigi. Pada
umumnya lesi ini berukuran diameter tidak lebih dari 2 cm namun pada beberapa
kasus dilaporkan ukuran lesi yang jauh lebih besar sehingga membuat bibir
pasien sulit dikatupkan. Factor penyebab epulis gravidarum dapat dibagi menjadi
2. Yakni penyebab primer dan penyebab sekunder :
a. Penyebab
primer
Iritasi lokal seperti plak merupakan
penyebab primer epulis gravidarum sama halnya seperti pada ibu yang tidak
hamil, tetapi perubahan hormonal yang menyertai kehamilan dapat memperberat
reaksi keradangan pada gusi oleh iritasi lokal. Iritasi lokal tersebut adalah
kalkulus/plak yang telah mengalami pengapuran, sisa-sisa makanan, tambalan
kurang baik, gigi tiruan yang kurang baik.
b. Penyebab
sekunder
Kehamilan merupakan keadaan fisiologis
yang menyebabkan perubahan keseimbangan hormonal, terutama perubahan hormon
estrogen dan progesterone. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan
progesterone pada masa kehamilan mempunyai efek bervariasi pada jaringan,
diantaranya pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran
darah sehingga gingiva menjadi lebih merah, bengkak, dan mudah mengalami
perdarahan.
6.
Epulis Angiomatosa (Epulis
Telangiecticum)
Merupakan respon granulasi yang
berlebihan yang merupakan reaksi endotel (proliferasi) dan etiologinya
disebabkan oleh trauma atau tidak diketahui namun diduga karena hemangioma
gingiva. Dikatakan respon berlebihan karena pertumbuhan cepat, berbatas jelas,
konsistensi lunak seperti spons, merah cerah dan mudah berdarah. Epulis
angiomatosa seringkali di differential diagnosis dengan epulis
granulomatosa dan epulis gravidarum.
7.
Epulis Gigantoselulare
(Peripheral Giant Cell Granuloma)
Epulis
gigantoselulare terjadi akibat trauma pada jaringan lunak gingiva yang dapat
diakibatkan oleh ekstraksi gigi, iritasi denture, maupun infeksi kronik yang banyak
terjadi pada wanita dan anak-anak. Secara klinis epulis ini dapat mengenai
jaringan periodontal atau pada daerah edentulous ridge yang dengan ukuran yang
bervariasi diameternya antara 0,5 – 1,5 bahkan lebih besar dan dapat juga
mengalami ulserasi Dungkul ini bertangkai lebar dengan warna merah tua
hingga ungu, konsistensinya lunak dan mudah berdarah sehingga kadang disertai
rasa sakit. Pada pemeriksaan histopatologis diperoleh sel fibroblast yang
sedang mengalami proliferasi dan membentuk stroma yang berisi banyak sekali
sel-sel raksasa benda asing.
Perawatan Epulis
Secara
umum, epulis disebabkan oleh iritasi kronis dan gangguan
hormonal. Maka perawatannya dapat berupa menghilangkan factor iritan/penyebab,
kuretase, hingga eksisi.
Posting Komentar