Injeksi Supraperiosteal
Teknik Anestesi Gigi -
Keringkan membran mukosa dan olesi dengan antiseptik. Pasien dilarang menutup
mulut sebelum injeksi dilakukan. Dengan menggunakan kassa atau kapas yang
diletakkan di antara jari dan membran mukosa mulut, tariklah pipi atau bibir
serta membran mukosa yang bergerak ke arah bawah untuk rahang atas dan ke arah
atas untuk rahang bawah, untuk memperjelas daerah lipatan mukobukal atau
mukolabial. Untuk memperjelas dapat diulaskan yodium pada jaringan tersebut.
Membran mukosa akan berwarna lebih gelap, suntiklah jaringan pada lipatan
mukosa dengan jarum mengarah ke tulang dengan mempertahankan jarum sejajar bidang
tulang. Lanjutkan tusukan jarum menyelusuri periosteum sampai ujungnya mencapai
setinggi akar gigi. Untuk menghindari gembungan pada jaringan dan mengurangi
rasa sakit, obat dikeluarkan secara perlahan. Anestesi akan terjadi dalam waktu
5 menit.
Nervus Alveolaris Superior
Posterior
Teknik Anestesi
Gigi - Untuk molar ketiga, kedua dan akar distal dan palatal molar pertama.
Titik suntikan terletak pada lipatan mukobukal di atas gigi molar kedua atas,
gerakkan jarum ke arah distal dan superior kemudian suntikkan obat anestesi 1-2
ml di atas apeks akar gigi molar ketiga. Untuk melengkapi anestesi
pada gigi molar pertama, dapat diberikan injeksi supraperiosteal di atas apeks
akar premolar kedua. Injeksi ini cukup untuk prosedur operatif,
sedangkan untuk ekstraksi atau bedah periodontal, dilakukan penyuntikan pada
nervi palatini minor sebagai tambahan.
Nervus Alveolaris Superior
Medius
Teknik Anestesi
Gigi - Untuk premolar pertama dan kedua, serta akar mesial gigi molar pertama. Titik suntikan adalah lipatan mukobukal di atas gigi premolar
pertama. Jarum diarahkan ke suatu titik sedikit di atas apeks akar, kemudian
suntikkan obat anestesi perlahan-lahan. Agar akurat, raba kontur tulang dengan
hati-hati. Injeksi ini cukup untuk prosedur operatif, sedangkan untuk
ekstraksi atau bedah periodontal, dilakukan injeksi palatinal.
Nervus Alveolaris Superior
Anterior
Teknik Anestesi
Gigi - Untuk keenam gigi anterior. Titik suntikan terletak pada lipatan
mukolabial sedikit mesial dari gigi kaninus. Jarum diarahkan ke apeks kaninus,
suntikkan obat di atas apeks akar gigi tersebut. Injeksi ini
sudah cukup untuk prosedur operatif. Untuk ekstraksi atau bedah, harus
ditambahkan injeksi palatinal pada regio kaninus atau foramen insisivus.
Teknik Anestesi Blok Mandibula
Teknik Anestesi Gigi -
Obat anestesi disuntikkan pada suatu titik di antara otak dan daerah yang
dioperasi, menembus batang saraf atau serabut saraf pada titik tempat anestesi
disuntikkan sehingga memblok sensasi yang datang dari distal. Keuntungannya adalah hanya dengan sedikit titik suntikan dapat
diperoleh daerah anestesi yang luas dan dapat menganestesi tempat-tempat yang
merupakan kontraindikasi injeksi supraperiosteal. Blok anestesi
biasanya paling efektif pada molar kedua bawah. Jika blok
menyeluruh pada salah satu sisi mandibular tidak diperlukan, atau bila karena
alasan tertentu injeksi mandibular menjadi kontraindikasi, blok sebagian bisa
dilakukan dengan injeksi mentalis. Jika sulit melakukan
anestesi terhadap gigi atas dengan menggunakan injeksi supraperiosteal atau
jika diperlukan anestesi untuk beberapa gigi sekaligus, akan lebih efektif bila
digunakan injeksi infraorbital atau zigomatik.
Injeksi Mandibular
Teknik Anestesi
Gigi - Dilakukan palpasi fossa retromolaris dengan jari telunjuk sehingga kuku
jari menempel pada linea oblikua. Dengan bagian belakang jarum suntik terletak
di antara kedua premolar pada sisi yang berlawanan jarum diarahkan sejajar
dengan dataran oklusal gigi-gigi mandibula ke arah ramus dan jari. Jarum
ditusukkan pada apeks trigonum pterygomandibular dan gerakan jarum di antara
ramus dan ligamentum serta otot yang menutupi fasies interna ramus diteruskan
sampai ujungnya kontak dengan dinding posterior sulkus mandibularis. Keluarkan
1,5 ml obat anestesi di sini (rata-rata kedalaman insersi jarum adalah 15 mm,
tapi bervariasi tergantung ukuran mandibula dan proporsinya berubah sejalan
dengan pertambahan umur). Dapat juga menganestesi nervus lingualis dengan cara
mengeluarkan obat anestesi pada pertengahan perjalanan masuknya jarum.
Injeksi Mentalis
Teknik Anestesi
Gigi - Untuk menganestesi gigi premolar dan kaninus untuk prosedur operatif.
Untuk menganestesi gigi insisivus, serabut saraf yang bersimpangan dari sisi
yang lain juga harus diblok. Tentukan letak apeks gigi-gigi premolar bawah.
Foramen biasanya terletak di salah satu apeks akar gigi premolar tersebut. Pipi
ditarik ke arah bukal dari gigi premolar. Jarum dimasukkan ke dalam membran
mukosa di antara kedua gigi premolar dengan jarak 10 mm eksternal dari
permukaan bukal mandibula. Posisi jarum suntik membentuk sudut 45° terhadap
permukaan bukal mandibula, mengarah ke apeks akar premolar kedua. Tusukkan
jarum tersebut sampai menyentuh tulang. Masukkan 0,5 ml obat anestesi, tunggu
sebentar. kemudian gerakkan ujung jarum tanpa menarik jarum keluar, sampai
terasa masuk ke dalam foramen (jaga agar tetap membentuk sudut 45° agar jarum
tidak terpeleset ke balik periosteum dan memperbesar kemungkinan masuknya jarum
ke foramen), dan masukkan kembali 0,5 ml obat anestesi dengan hati-hati.
Untuk ekstraksi harus dilakukan injeksi lingual.
Injeksi Lingual
Teknik Anestesi
Gigi - Untuk gigi premolar dan gigi anterior, karena jaringan lunak pada
permukaan lingual mandibula tidak teranestesi dengan injeksi foramen mental dan
injeksi mandibular. Jarum disuntikkan pada mukoperiosteum lingual
setinggi setengah panjang akar gigi yang dianestesi. Karena posisi dari gigi
insisivus, daerah ini sulit dicapai dengan jarum lurus. Jadi jarum sebaiknya
dibengkokkan dengan cara menekannya di antara ibu jari dan jari lain.
Injeksi Nervus Nasopalatinus
Teknik Anestesi Gigi -
Untuk ekstraksi gigi atau anestesi mukoperiosteum sepertiga anterior palatum,
yaitu dari kaninus satu ke kaninus yang lain. Titik suntikan
terletak sepanjang papil insisivus yang berlokasi pada garis tengah rahang, di
posterior gigi insisivus sentral. Ujung jarum diarahkan ke atas pada garis
tengah menuju kanalis palatina anterior. Walau anestesi topikal bisa digunakan
untuk membantu mengurangi rasa sakit pada daerah titik suntikan, anestesi ini
mutlak harus dipakai untuk injeksi nasopalatinus. Sebaiknya dilakukan anestesi
permulaan pada jaringan yang akan dilalui jarum.
Injeksi Nervus Palatinus
Mayor
Teknik Anestesi Gigi -
Untuk ekstraksi gigi atau anestesi mukoperiosteum palatum dari tuber maksila
sampai ke regio kaninus dan dari garis tengah ke krista gingiva pada sisi
bersangkutan.
Tentukan titik tengah
garis khayal yang ditarik antara tepi gingiva molar ketiga atas di sepanjang
akar palatalnya terhadap garis tengah rahang. Injeksikan obat anestesi sedikit
mesial dari titik tersebut dari sisi kontralateral.
Karena hanya bagian dari nervus palatinus mayor yang keluar dari
foramen palatinum posterior yang akan dianestesi, jarum tidak perlu diteruskan
sampai masuk ke foramen. Injeksi ke foramen atau penyuntikkan obat anestesi dalam
jumlah besar pada orifisium foramen akan menyebabkan teranestesinya nervus
palatinus medius sehingga palatum molle menjadi kebal. Akibatnya akan timbul
gagging.
Posting Komentar